Populasi Rentan Terpapar Covid-19 Penting Dilindungi guna Cegah Klaster Baru
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan Press Release Rabu (17/02/2021) mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalteng hingga pukul 15.00 WIB.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng melalui Satgas Covid-19 Pusat menyampaikan, untuk mencegah adanya klaster baru, penting untuk melindungi populasi rentan dari terpapar Covid-19.
Klaster baru ini ditemukan di beberapa daerah pada kelompok populasi yang memiliki karakteristik serupa, yaitu warga binaan pada suatu organisasi yang tinggal bersama, seperti lanjut usia (Lansia) di panti jompo, anak-anak di panti sosial, dan narapidana di penjara. Meski memiliki tingkat mobilitas yang minim, namun berisiko karena hidup bersamaan dalam jarak yang cukup dekat. Populasi seperti ini dinyatakan rentan oleh World Health Organization (WHO) akibat situasi khusus tertentu. Di samping itu, populasi lain yang juga dinyatakan rentan, seperti warga Lansia, penderita komorbid, perempuan, wanita hamil, pekerja sektor informal, anak-anak, bahkan orang-orang yang harus menjalani pengobatan rutin, seperti penyandang disabilitas dan penderita HIV positif.
Terdapat beberapa penyebab kerentanan suatu populasi untuk terpapar Covid-19. Pertama, kerentanan akan semakin meningkat apabila tinggal di tempat berdesakan dan tidak layak. Kedua, akses yang rendah terhadap air bersih dan lingkungan yang sehat. Ketiga, ketergantungan tinggi terhadap upah harian, sehingga diharuskan memiliki mobilitas yang tinggi. Keempat, akses rendah terhadap pelayanan kesehatan. Kelima, kerentanan bahan pangan dan malnutrisi. Keenam, berada pada lingkungan konflik bersenjata dan kekerasan. Dan ketujuh, bagian dari komunitas marjinal dan minoritas.
Untuk itu, Satgas Penanganan Covid-19 mengajak masyarakat saling bergotong-royong, khususnya Posko setempat, yaitu aparat desa dan mitra desa, seperti Satlinmas, Babinsa, Babinkamtibmas, dan tokoh masyarakat, untuk melakukan upaya antisipatif memprioritaskan populasi rentan, baik melalui promosi kesehatan yang menyesuaikan karakteristik masing-masing populasi maupun melalui tersedianya fasilitas dan prasarana yang mendukung menjalankan protokol kesehatan.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng juga mengatakan bahwa penambahan kasus positif disebabkan masih adanya penularan yang terjadi di masyarakat. Untuk itu, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng tidak henti-hentinya mengingatkan kembali kepada semua pihak terkait dan masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 4M dalam keseharian, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
“Penerapan ini harus dilakukan dalam setiap aktivitas dan keseharian di tengah-tengah masyarakat. Jangan sampai lengah, sehingga masyarakat dapat tertular Covid-19. Kepada Satgas Covid-19 di daerah, diharapkan jangan ragu untuk menindak masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku. Ingat, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dapat melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari penularan Covid-19,” kata TimSatgas.
Selanjutnya, disampaikan perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya pada 17 Februari 2021 pukul 15.00 WIB, di mana terkait kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 32 orang, yaitu di Palangka Raya 14 orang, Kotawaringin Barat 6 orang, Lamandau 2 orang, Kapuas 4 orang, Barito Timur 1 orang, dan Murung Raya 5 orang, sehingga dari semula sebanyak 12.851 orang menjadi 12.883 orang.
Jumlah pasien sembuh ada penambahan sebanyak 52 orang, yaitu di Palangka Raya 16 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Barat 7 orang, Lamandau 6 orang, Kapuas 18 orang, Barito Selatan 1 orang, Barito Timur 1 orang, dan Barito Utara 2 orang, sehingga dari semula 11.574 orang menjadi 11.626 orang.
Sementara itu, Kasus Suspek ada penambahan sebanyak 17 orang, sehingga dari semula 216 orang menjadi 233 orang. Kasus Probable ada penambahan sebanyak 3, sehingga dari semula 65 orang menjadi 68 orang. Jumlah Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 21 orang, sehingga dari semula 937 orang menjadi 916 orang.
Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Barito Timur, sehingga dari semula 340 orang menjadi 341 orang. Tingkat kematian (CFR) 2,6%. Jumlah spesimen ada penambahan sebanyak 120 orang, sehingga dari semula 103.508 spesimen menjadi sebanyak 103.628 spesimen. (dew)