Sekda Hadiri Upacara HUT Ke-102 Damkar dan Penyelamatan Tingkat Nasional
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri menghadiri Upacara Peringatan HUT Ke-102 Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Tahun 2021 Tingkat Nasional yang disiarkan secara langsung dari Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta diikuti melalui aplikasi digital zoom di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur, Palangka Raya, Senin (01/03/2021).
Tema Peringatan HUT Ke-102 Damkar dan Penyelamatan Tahun 2021 adalah “Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang Profesional, Mandiri, dan Melayani dalam Mendukung Adaptasi Kebiasaan Baru.” Bertindak selaku Inspektur upacara adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan diikuti pasukan sejumlah 12 orang yang masing-masing menggunakan pakaian khusus Damkar dan Penyelamatan sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2019, yaitu Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Upacara (PDU), pakaian penyelamatan, pakaian siaga, pakaian hazardous materials, dan pakaian teknik. Pakaian-pakaian tersebut menggambarkan ruang lingkup tugas fungsi Damkar dan Penyelamatan yang sangat beragam dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Ada ataupun tidak ada pandemi, kebakaran tetap terjadi. Untuk itu, kita perlu beradaptasi, tentunya menggunakan perlengkapan-perlengkapan tertentu, seperti misalnya (mengantisipasi) bagaimana kalau korbannya ada yang Positif Covid-19,” ungkap Mendagri Tito Karnavian membuka sambutannya.
Adaptasi-adaptasi tersebut perlu dilakukan agar kalangan petugas Damkar memproteksi dirinya dan tidak tertular Virus Covid-19, sehingga tugas dapat tetap dijalankan dengan maksimal tanpa terhambat adanya protokol kesehatan yang harus digunakan.
Lebih lanjut, Mendagri Tito Karnavian mengharapkan Damkar yang memiliki jaringan cukup luas, memiliki kemampuan anggota terlatih, memiliki peralatan yang memadai, dapat membantu pemerintah melakukan langkah-langkah membendung penularan Virus Covid-19. “Di antaranya adalah upaya-upaya memberi contoh pemakaian masker, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan rumah tangga masing-masing, (seperti) memberi tahu keluarga, sahabat untuk menggunakan masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan. Salah satu perlengkapan yang wajib ada di kantong petugas pemadam kebakaran adalah hand sanitizer yang berbasis klorin ataupun alkohol. Jadi, bukan hanya tabung pemadam. Selain itu, juga rajin mencuci tangan, siapkan tempat-tempat untuk mencuci tangan dengan sabun di lingkungan kantor atau kerja,” jelas Mendagri.
Di samping itu, Mendagri Tito Karnavian menaruh perhatian pada beban tugas dan resiko yang ditanggung pemadam kebakaran di berbagai daerah. “Saya melihat belum mendapat apresiasi memadai. Ketimpangan antar daerah dalam penyelenggaran unsur kebakaran masih terasa. Jadi, memang ada sejumlah kepala daerah yang memberikan perhatian khusus, sehingga tugas-tugas pemadam kebakaran menjadi maksimal. Kenapa? Karena, mereka menyadari kebakaran adalah salah satu tantangan pemerintah,” kata Mendagri Tito.
Menurutnya, pemadam kebakaran bukan hanya bertugas untuk memadamkan kebakaran, tetapi juga mengandung misi penyelamatan. Meskipun ada badan-badan lain yang mengerjakan hal itu, tetapi pemadam kebakaran lah yang terlebih dahulu terlatih untuk tugas-tugas penyelamatan.
“Oleh karena itu, saya mohon kepada rekan-rekan kepala daerah, tolong berikan perhatian kepada jajaran pemadam kebakaran. Secara organisasi, kalau bisa dinas tersendiri, saya juga akan mengeluarkan peraturan untuk itu. Kemudian, dari segi anggarannya, agar bisa betul-betul yang memadai kebutuhan dari jajaran pemadam kebakaran, sehingga mereka bisa bekerja maksimal. Salah satu pasukan terlatih kepala daerah, selain Satpol PP itu adalah pemadam kebakaran,” tegas Mendagri.
Mendagri Tito Karnavian pun meminta kepada jajaran Damkar untuk bersikap responsif. Tidak hanya jika terjadi kebakaran saja, melainkan tetap siaga setiap saat serta proaktif mencegah terjadinya kebakaran.
“Pesan saya selanjutnya adalah jangan hanya fokus kepada pemadaman kebakaran, tetapi kembangkan juga kemampuan dalam hal penyelamatan. Negara kita adalah negara yang rentan bencana alam, seperti tanah lonsor banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, dan lain-lain. Di setiap daerah, jajaran pemadam kebakaran perlu mengembangkan kemampuan spesifik sesuai dengan masalah yang ada di tempat itu. Bukan berarti bersaing dengan badan-badan lain yang mengurusi bencana, melainkan bersinergi dan saling memperkuat,” pungkas Mendagri.
Turut hadir mendampingi Sekda Fahrizal Fitri menghadiri upacara tersebut, antara lain Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Nurul Edy serta Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Provinsi Kalteng Maria Cahaya. (dew/win/ben)