6 Upaya Deteksi Dini Kasus Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan rilis mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di sampai dengan pukul 15.00 WIB, Rabu (05/05/2021).
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan bahwa stagnasi angka kematian dapat diturunkan dengan tidak ada peningkatan angka kematian atau peningkatannya tidak lebih tinggi dari tren kasus positif. Angka kematian didapatkan dengan membandingkan antara jumlah kematian sejak awal pandemi dengan jumlah kasus positif Covid-19 sejak awal pandemi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar setiap kasus positif seluruhnya dapat sembuh dan tidak ada yang meninggal sama sekali.
Disampaikan bahwa ada 6 upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian. Pertama, deteksi dini kasus Covid-19 yang dapat dilakukan masyarakat berdasarkan inisiatif ataupun pemerintah yang terus menggalakkan surveilans kasus termasuk upaya kontak tracing. Kedua, upaya manajemen klinis yang bisa dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan rujukan Covid-19. Ketiga, peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan dengan mengkonversikan pelayanan kesehatan umum menjadi pelayanan darurat Covid-19 sesuai kebutuhan. Keempat, meningkatkan upaya pendayagunaan tenaga kesehatan yang kompeten dan terproteksi dengan baik. Kelima, peningkatan aksesibilitas terhadap alat kesehatan dan obat-obatan melalui pemerintah untuk menjamin setiap masyarakat mendapat akses obat yang terjangkau serta mendapat fasilitas pendukung sesuai tingkatan penyakitnya, yaitu tanpa gejala, gejala sedang, ringan, atau kritis. Dan, keenam, upaya vaksinasi yang dapat dilakukan pemerintah, dengan susunan prioritas vaksinasi berdasarkan analisis risiko yang cermat dan presisi.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng melalui Satgas Penanganan Covid-19 Pusat menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi dan Satgas di Daerah diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga pasien tertangani dengan baik dan meminimalisir potensi kematian. Lalu, diupayakan secara masif testing dan tracing agar kasus positif dapat ditangani sejak dini.
Perkembangan Covid-19 di Indonesia menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan situasi karena data adalah senjata yang digunakan untuk menentukan kebijakan yang akan diimplementasikan untuk memperbaiki Covid-19 di Indonesia. “Apabila cara kita melihat dan menggunakan data saat ini tidak relevan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya hal tersebut dapat berubah mengingat perkembangan Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini mulai menunjukkan tren penurunan,” kata Tim Satgas.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng menyampaikan jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, di mana pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 91 orang, dengan total kasus mencapai 20.451 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 148 orang, dengan total kasus mencapai 18.731 orang. Dan, penambahan pasien dinyatakan meninggal dunia mengalami penambahan sebanyak 2 orang, sehingga total menjadi 534 orang.
Data di atas menunjukkan bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020 di mana kasus pertama kali yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan sampai dengan saat ini, penambahan kasus konfirmasi baru selalu terjadi setiap hari di Kalteng. Hal ini berpotensi terus terjadi, jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng mengharapkan kepada seluruh masyarakat Kalteng melihat kenyataan penyebaran Covid-19 dan tidak ada lagi yang berpikir bahwa ini merupakan sebuah konspirasi. Tim Satgas juga meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk terus mensosialisasikan ancaman Covid-19, sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari ancaman Covid-19 dan secara sadar disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai suatu bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
Berikut perkembangan data Covid-19 yang telah dihimpun akumulasinya hingga pukul 15.00 WIB, di mana terkait kabupaten/kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus Konfirmasi mengalami penambahan sebanyak 91 orang, yaitu di Palangka Raya 25 orang, Kotawaringin Timur 43 orang, Kotawaringin Barat 15 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 3 orang, Gunung Mas 3 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 20.360 orang menjadi 20.451 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 148 orang, yaitu di Palangka Raya 80 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Timur 12 orang, Kotawaringin Barat 9 orang, Kapuas 5 orang, Barito Selatan 6 orang, Barito Timur 3 orang, Barito Utara 30 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula 18.583 orang menjadi 18.731 orang. Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 42 orang, sehingga dari semula 350 orang menjadi 308 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, sehingga tetap 90 orang.
Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 59 orang, sehingga dari semula 1.245 orang menjadi 1.186 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 2 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang dan Kotawaringin Barat 1 orang, sehingga dari semula 532 orang menjadi 534 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 2,6%. Untuk jumlah spesimen, ada penambahan sebanyak 454 orang, sehingga dari semula 136.137 spesimen menjadi sebanyak 136.591 spesimen. (din)