WHO Pantau Varian Baru Covid-19, Salah Satunya Varian R.1
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah, dalam press release Sabtu (2/10/2021) menyampaikan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut telah memantau sejumlah varian baru Covid-19 yang salah satunya adalah varian R.1. Varian R.1, menurut WHO, pertama kali ditemukan di banyak negara pada Januari 2021. Sementara dalam Health disebut bahwa varian R.1 pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 2020 dan sejak itu menyebar ke negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Amesh A. Adalja, MD, peneliti senior di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health’s Center for Health Security, mengatakan varian R.1 merupakan versi virus Covid-19 yang mengalami mutasi terkait dengan perubahan fungsi dari virus. Dengan kata lain, seperti halnya strain baru, varian R.1 dapat mempengaruhi orang secara berbeda dari virus versi asli. Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebutkan bahwa varian R.1 memiliki beberapa karakteristik mutasi penting, seperti peningkatan penularan virus, berkurangnya efektivitas terapi konvalesen dan pasca-vaksinasi, serta potensi untuk mengurangi efektivitas antibodi penawar.
Dalam DNA India disebut bahwa pasien dengan varian ini telah ditemukan di sekitar 35 negara dan lebih dari 10.000 pasien di seluruh dunia telah terinfeksi varian ini. Gejala varian R.1 disebut mirip seperti gejala varian baru Covid-19 lainnya. “Identifikasi strain baru tidak harus disikapi dengan panik. Kendati varian baru apapun dapat menimbulkan ancaman, menilai bahwa kecil kemungkinan varian R.1 akan menyalip varian Delta sebagai mutasi virus Corona yang paling parah atau dapat ditularkan,” ungkap Amesh A. Adalja, MD.
Menurut Ramon Lorenzo Redondo, asisten profesor peneliti penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg Northwestern, cara terbaik untuk menjaga diri dari varian Delta, varian R.1, atau jenis varian Covid-19 apapun adalah dengan mendapatkan vaksinasi lengkap dan terus mempraktikkan tindakan pencegahan yang direkomendasikan, seperti penggunaan masker di tempat umum. Melindungi diri dari infeksi juga merupakan metode paling efektif untuk menghentikan virus agar tidak terus bermutasi.
Diimbau kepada masyarakat penerapan protokol kesehatan sebagai kebiasaan hidup menjadi tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Sebagian masyarakat telah patuh protokol kesehatan, namun masih saja ada sebagian lainnya yang kurang memiliki kesadaran untuk menerapkan prinsip 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Sabtu (2/10/2021), yaitu pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah bertambah sebanyak 20 orang, dengan total kasus mencapai 46.240 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 46 orang, dengan total kasus mencapai 44.352 orang. Dan, pasien dinyatakan meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap 1.561 orang.
Disampaikan juga perkembangan data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya pada 2 Oktober 2021 pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 20 orang, yaitu di Palangka Raya 6 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Timur 7 orang, Gunung Mas 1 orang, Barito Selatan 4 orang, dan Barito Timur 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 46.220 orang menjadi 46.240 orang. Sembuh ada penambahan sebanyak 46 orang, yaitu di Palangka Raya 17 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Timur 3 orang, Kapuas 7 orang, Gunung Mas 2 orang, Barito Selatan 8 orang, Barito Utara 6 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula 44.306 orang menjadi 44.352 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 26 orang, sehingga dari semula 353 orang menjadi 327 orang.
Kasus Meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap 1.561 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,4 %. Untuk Keterpakaian Tempat Tidur pada RS (BOR), Tempat Tidur Intensif mengalami penurunan Tempat Tidur Terpakai (15,2%), sehingga dari 28,3% menjadi 13,0%, di mana 2 ada Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, yaitu Kapuas dan Kotawaringin Timur, sementara Tempat Tidur Isolasi mengalami penurunan Tempat Tidur Terpakai (1,0%), sehingga dari 6,3% menjadi 5,3%, di mana tidak ada Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%. Untuk capaian target Vaksinasi Vaksinasi Tahap I dan II sebesar 2.036.104, realisasi Vaksinasi Tahap I sebanyak 733.589 atau sebesar 36,03% dan Tahap II sebanyak 434.892 atau sebesar 21,36%. Sementara terkait target Vaksinasi Tahap III untuk Tenaga Kesehatan sebesar 23.444, realisasi sebanyak 15.683 atau sebesar 66,90%. (nov)