Pembelajaran Tatap Muka di Kalteng Dilakukan Bertahap, Prokes Diperketat
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng), sebagaimana Satgas Penanganan Covid-19 Pusat, menyampaikan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah dilakukan secara bertahap. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 03/KB/2021, Menteri Agama Nomor 384 Tahun 2021, Menteri Kesehatan Nomor HK 01.08/Menkes/4242/2021, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-717 Tahun 2021, Senin (18/10/2021).
Penerapan protokol kesehatan (Prokes) dijalankan secara ketat dan disiplin selama pembelajaran berlangsung. Meski angka Covid-19 semakin menunjukkan angka penurunan, tetap diperlukan kewaspadaan dari berbagai pihak untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus akibat PTM. Oleh sebab itu, dibutuhkan langkah-langkah yang harus diambil sekolah untuk menjaga siswa dan para pengajarnya agar tetap aman dari Covid-19.
Ilmuwan World Health Organization (WHO) Dr. Maria Van Kerkhove mengatakan saat ini banyak negara telah menerapkan tindakan pencegahan untuk menjaga sekolah tetap buka dengan aman selama pandemi Covid-19. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan terkait dimulainya kembali kegiatan PTM, di antaranya dengan memastikan bahwa dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi penularan sebanyak mungkin di komunitas tersebut karena individu yang bekerja di sekolah tersebut tinggal di komunitas serta telah memiliki sistem yang baik di dalam sistem sekolah untuk dapat memantau kesehatan siswa dan pengajar. Ini adalah rencana untuk dapat mendeteksi kasus, memastikan anak-anak yang tidak sehat tinggal di rumah, serta memastikan ada komunikasi yang baik antara siswa itu sendiri maupun dengan orang tua sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan jika seorang siswa sedang tidak sehat atau jika seorang guru tidak sehat dan ada ketentuan yang baik di sekolah untuk meminimalkan pengurangan dan peluang penyebaran virus Covid-19.
Untuk menjaga diri sendiri, setiap siswa harus selalu diingatkan untuk selalu menjaga jarak, memakai masker yang tepat, dan menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan serta menjauhi tempat keramaian. “Ingatlah bahwa siapapun dapat terinfeksi virus SARS-CoV-2, termasuk anak-anak, dan mereka dapat menularkan virus tersebut ke orang lain,” imbau Tim Satgas.
Diimbau juga kepada masyarakat agar selain dilakukan vaksinasi, penerapan Prokes sebagai kebiasaan hidup menjadi tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Sebagian masyarakat telah patuh Prokes, namun masih saja ada sebagian lainnya yang kurang memiliki kesadaran untuk menerapkan prinsip 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Perilaku sehat 4M menjadi upaya pencegahan yang sangat penting. Strategi pencegahan Covid-19 oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng Bidang Perubahan Perilaku difokuskan pada peningkatan kepatuhan 4M. Setiap orang harus mau dan mampu melakukan perubahan perilaku kepatuhan 4M, sehingga dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Senin (18/10/2021), yaitu pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 13 orang, dengan total kasus mencapai 46480 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 24 orang, dengan total kasus mencapai 44800 orang. Dan, pasien dinyatakan meninggal dunia tidak ada penambahan, sehingga total tetap 1570 orang.
Adapun perkembangan data Covid-19 yang telah dihimpun akumulasinya sampai dengan pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 13 orang, yaitu di Katingan 9 orang, Lamandau 3 orang, dan Sukamara 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 46467 orang menjadi 46480 orang. Sembuh ada penambahan sebanyak 24 orang, yaitu di Palangka Raya 8 orang, Katingan 8 orang, Kotawaringin Barat 3 orang, Kapuas 2 orang, Barito Selatan 1 orang, Barito Utara 1 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula 44776 orang menjadi 44800 orang. Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 11 orang, sehingga dari semula 121 orang menjadi 110 orang.
Kasus Meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap 1570 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,4%. Untuk Keterpakaian Tempat Tidur pada RS (BOR), Tempat Tidur Intensif tidak mengalami perubahan Tempat Tidur Terpakai (0,0%), sehingga tetap 15,2%, di mana tidak ada Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, sementara Tempat Tidur Isolasi mengalami penurunan Tempat Tidur Terpakai (0,2%), sehingga dari 3,1% menjadi 2,9%, di mana tidak ada Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%. Untuk capaian target vaksinasi sebesar 2.036.104, realisasi Vaksinasi Tahap I sebanyak 867.325 atau sebesar 42,60% dan Tahap II sebanyak 508.485 atau sebesar 24,97%. (din/nov)