Lima Tahap Terapi Cuci Hidung Cegah Terpapar Virus Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalteng, sebagaimana Satgas Penanganan Covid-19 Pusat, Jumat (22/10/2021) kembali menyampaikan bahwa sejumlah cara dilakukan untuk menjaga kesehatan di tengah pandemi virus Corona. Mulai dari menjaga pola makan, berolahraga, hingga melakukan sejumlah terapi kesehatan. Salah satu yang mungkin dilakukan adalah terapi cuci hidung. Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) Hemastia Manohara mengatakan terapi cuci hidung dapat dilakukan sebagai upaya memperkuat kesehatan tubuh.
Menurut dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL) tersebut, terapi hidung tidak hanya berguna untuk mencegah terpapar virus Sars-Cov-2, namun memiliki banyak manfaat lain bagi mereka yang menjadikan terapi cuci hidung sebagai rutinitas sehari-hari.
Di masa pandemi Covid-19, virus kerap bersarang di nasofaring atau dekat dengan saraf penciuman manusia, sehingga jika hidung dibersihkan secara rutin dengan terapi cuci hidung, maka potensi infeksi yang disebabkan oleh virus bisa semakin kecil. Terkait masalah indra penciuman yang hilang atau anosmia, dengan dilakukannya terapi cuci hidung, secara perlahan bisa kembali normal seperti sedia kala.
Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) Hemastia Manohara menjelaskan mengenai proses terapi cuci hidung yang dapat dibagi ke dalam lima tahap, yaitu dengan proses terapi hidung yang merupakan proses mengalirkan cairan isotonik dari satu lubang hidung dan kemudian dikeluarkan ke rongga hidung lainnya dan hal ini dapat terjadi karena rongga hidung manusia berbentuk seperti saluran atau letter U terbalik. Mengenai cairan yang digunakan, harus merupakan cairan steril dengan pH yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, yaitu cairan NaCl atau awam dikenal sebagai cairan infus. Untuk pelaksanaannya, terapi cuci hidung bisa dilakukan secara manual menggunakan spuit atau suntikan tanpa jarum berukuran 10 mililiter untuk orang dewasa dan 5 mililiter untuk anak-anak.
Opsi lain, bisa dilakukan dengan alat digital yang lebih mudah penggunaannya untuk mencuci hidung yang manual, mulai dari mengambil cairan steril sesuai takaran menggunakan spuit lalu diarahkan ke rongga hidung bagian kanan, kemudian miringkan kepala ke arah kiri lalu buka mulut dan menahan nafas. Langkah selanjutnya adalah dengan menyuntikan cairan NaCl hingga cairan keluar ke rongga hidung bagian kiri dan ulangi cara tersebut pada rongga hidung bagian kiri dengan kepala miring ke arah kanan. Spuit berisi cairan NaCl disuntikan hingga keluar ke rongga hidung bagian kanan. Perihal waktu dilakukannya terapi hidung, dapat dilakukan di malam hari dengan anjuran terapi 3 kali 1 hari untuk orang yang mengalami gangguan pernapasan bagian atas dan 1 kali 1 hari untuk orang yang berniat membersihkan rongga hidung di saat kondisi kesehatan tengah stabil. Siapa saja boleh melakukan terapi hidung, baik yang sakit ataupun yang sehat, termasuk usia muda atau tua.
Diimbau kepada masyarakat agar selain dilakukan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan sebagai kebiasaan hidup menjadi tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Sebagian masyarakat telah patuh protokol kesehatan, namun masih saja ada sebagian lainnya yang kurang memiliki kesadaran untuk menerapkan prinsip 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Perilaku sehat 4M menjadi upaya pencegahan yang sangat penting. Strategi pencegahan Covid-19 oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng Bidang Perubahan Perilaku difokuskan pada peningkatan kepatuhan 4M. Setiap orang harus mau dan mampu melakukan perubahan perilaku kepatuhan 4M, sehingga dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jumlah akumulasi data pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 7 orang, dengan total kasus mencapai 46535 orang. Penambahan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 6 orang, dengan total kasus mencapai 44851 orang. Dan, pasien dinyatakan meninggal tidak ada penambahan, sehingga total tetap 1572 orang.
Disampaikan juga perkembangan data Covid-19 yang telah dihimpun akumulasinya sampai pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 7 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Sukamara 2 orang, Kapuas 1 orang, dan Barito Selatan 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 46528 orang menjadi 46535 orang. Sembuh ada penambahan sebanyak 6 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang, Sukamara 1 orang, Gunung Mas 2 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula 44845 orang menjadi 44851 orang. Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 1 orang, sehingga dari semula 111 orang menjadi 112 orang.
Kasus Meninggal tidak ada penambahan, sehingga tetap menjadi 1572 orang, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,4%. Untuk Keterpakaian Tempat Tidur pada RS (BOR), Tempat Tidur Intensif mengalami penurunan Tempat Tidur Terpakai (2,2%), sehingga dari 17,4% menjadi 15,2%, di mana ada 1 Kabupaten/Kota yang BOR di atas 50%, yaitu Kapuas. Sementara Tempat Tidur Isolasi, mengalami peningkatan Tempat Tidur Terpakai (1,0%), sehingga dari 3,1% menjadi 4,1%, di mana tidak ada Kabuapaten/Kota yang BOR di atas 50%. Untuk capaian target vaksinasi sebesar 2.036.104, realisasi Vaksinasi Tahap I sebanyak 910.263 atau sebesar 44,71% dan Tahap II sebanyak 527.291 atau sebesar 25,90%. (nov/din)