Pemprov Kalteng dan UPR Tanda Tangani Nota Kesepakatan Bidang Pendidikan
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Universitas Palangka Raya (UPR) menandatangani Nota Kesepakatan tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia serta Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di Halaman Kantor Rektorat, Universitas Palangka Raya, Senin (11/11/2019).
Penandatanganan yang dilakukan Gubernur Sugianto Sabran dan Rektor UPR Andrie Elia tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Peringatan Hari Pahlawan dan Dies Natalis Ke-56 UPR di mana Gubernur bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Di samping penandatanganan Nota Kesepakatan, kegiatan tersebut dirangkai dengan launching Website Tracer Study Alumni UPR atau website alumni UPR yang ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Gubernur didampingi Rektor UPR. Kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan Beasiswa Bidik Misi bagi 5125 mahasiswa Kalimantan Tengah. Beasiswa diserahkan secara simbolis kepada 48 mahasiswa dari tiga Perguruan Tinggi, yakni UPR, Universitas Muhammadiyah, dan Institut Agama Islam Negeri.
Dalam sambutannya, Gubernur mengucapkan selamat kepada UPR yang telah berkiprah selama 56 tahun. Namun, ditekankannya, tantangan bagi lulusan perguruan tinggi di era Revolusi Industri 4.0 semakin meningkat. Setiap lulusan harus memiliki kompetensi untuk bersaing secara global. Mereka tidak hanya dituntut mampu bekerja di Instansi Pemerintah, perusahaan, dan instansi lainnya, namun juga memiliki jiwa kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan memanfaatkan peluang dari Revolusi Industri 4.0. “Kebanyakan kendala bagi seseorang terutama mahasiswa yang mencoba untuk memulai usaha adalah faktor takut mencoba, keterbatasan modal, inovasi, dan niat,” jelas Gubernur.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga memberikan apresiasi kepada UPR di bawah kepemimpinan Andrie Elia yang terus berbenah untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Gubernur pun menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya alumni sakaligus dosen Universitas Palangka Raya Alue Dohong sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. “Apresiasi yang tinggi saya sampaikan kepada Universitas Palangka Raya, karena alumni sekaligus dosen Universitas Palangka Raya telah diangkat menjadi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yakni Bapak Drs. Alue Dohong, M.Sc., Ph.D. Tentunya ini sangat membanggakan sekali bagi kita semua,” imbuh Gubernur.
Sebagai salah satu bukti kehadiran pemerintah untuk dunia pendidikan adalah Program Bidik Misi KALTENG BERKAH dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa S1, S2, dan Kedokteran. “Mudah-mudahan bisa berarti buat mahasiswa mahasiswi yang kita anggap orang tuanya ada yang jadi petani karet, nelayan di sungai-sungai, mudah-mudahan ini bisa membantu,” ucap Gubernur kepada wartawan seusai kegiatan.
Gubernur pun menyinggung rencana pemerintah untuk membantu perbaikan asrama mahasiswa yang ada di Palangka Raya, khususnya di Universitas Palangka Raya. Bantuan tersebut belum termasuk bantuan kepada mahasiswa yang kurang mampu senilai 100-200 juta rupiah per kabupaten/kota. “Kita harus perhatikan mahasiswa-mahasiswa kita yang di pedalaman yang ekonominya tidak mampu tetapi mereka punya semangat,” Gubernur menjelaskan.
Lebih lanjut Gubernur menyampaikan bahwa ketersediaan dana APBN untuk pendidikan dapat digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, termasuk pembangunan gedung-gedung penunjang dan penyediaan ambulance. “Dana dari APBN ada 87 miliar. Tadi dibilang Pak Rektor untuk membangun satu gedung 60 miliar lebih, anggaplah 70-80 miliar. Saya akan bantu. Mudah-mudahan bisa selesai tahun 2021 akhir paling lambat,” harap Gubernur.
Gubernur menegaskan bahwa orang Kalimantan Tengah harus menjadi tuan rumah di “negeri”-nya sendiri. “Kita membangun kekuatan ekonomi agar banyak investasi masuk ke Kalimantan Tengah. Tapi, kalau SDM-nya orang Kalimantan Tengah tidak siap, ujung-ujungnya orang lain mengambil keuntungan itu. Karenanya, kita targetkan orang Kalimantan Tengah wajib menjadi tuan rumah di negerinya sendiri di Kalimantan Tengah,” tutupnya. (ran/nov/bow)