Kalteng Jadi Bagian Silaknas MES 2019 dan IIEF Ke-6
JAKARTA – BIRO PKP. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri hadir dalam Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) MES 2019 dan seminar internasional Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF) ke-6 di Jakarta Convention Center, Jumat (15/11/2019).
Sebagai agenda tahunan, Silaknas merupakan sarana koordinasi, komunikasi, dan evaluasi untuk mengokohkan visi dan misi organisasi dalam mendorong percepatan perkembangan ekonomi syariah. Sedangkan IIEF ke-6 yang bertajuk “The Future of Islamic Economics and Finance within the Framework of Digital Revolution”, merupakan pertemuan ilmiah membahas isu strategis sebagai upaya MES untuk berkontribusi dalam pengembangan keilmuan ekonomi syariah. Kedua kegiatan tersebut merupakan bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang digelar Bank Indonesia.
Wakil Presiden RI yang juga Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES K.H. Ma’ruf Amin membuka secara resmi kegiatan tersebut. Wapres berharap, MES di usianya yang ke-19 tahun semakin memberikan manfaat dan berkah bagi umat. “Saya berharap MES terus menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” katanya.
Wapres pun meyakini bahwa dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, ekonomi syariah dapat menjadi variabel penting perekonomian di Indonesia. Menurutnya, ekonomi syariah dan pemberdayaan ekonomi umat saling terkit, sehingga ekonomi syariah akan menjadi kuat apabila umat juga diberdayakan dengan baik. “MES harus bersinergi dengan para pemangku kepentingan demi kesuksesan program pemberdayaan ekonomi umat melalui pesantren,” imbuhnya.
Saat ini, jaringan kepengurusan MES setidaknya telah tersebar di 27 provinsi, 78 kabupaten/kota, dan 5 perwakilan di luar negeri. Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah (LSP-KS) juga telah mensertifikasi 1.293 orang dengan asesi kompeten 1.216 orang. Selain itu, e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) sudah memiliki pengguna aktif 3.904 akun.
Sementara itu, kegiatan kali ini juga dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK yang juga Ketua Umum MES Wimboh Santoso dan Gubernur Bank Indonesia yang juga Ketua Dewan Pakar MES Perry Warjiyo serta sejumlah narasumber, seperti Dewan Pakar MES Iwan P. Pontjowinoto, Direktur Direktorat IKNB Syariah OJK Moch. Muchlasin, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) yang juga Wakil Ketua Umum II MES Anggito Abimanyu, President Fintech Association dari Malaysia Mohammad Ridzuan Abdul Aziz, dan Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia yang juga Pengurus Pusat MES Ronald Yusuf Wijaya.
Kegiatan dirangkai dengan penyerahan Pedoman Umum Standar Hunian Islami oleh Ketua Umum MES Wimboh Santoso kepada Ketua BPKH Anggito Abimanyu, penyerahan Kode Etik Fintech Syariah kepada Komisioner OJK Riswinandi, penyerahan Program Beasiswa Pemimpin Muda MES Foundation senilai Rp 50 juta kepada 5 orang dari Presidium Nasional FoSSEI, dan penyerahan bantuan program sosial kemanusiaan Dompet Dhuafa senilai Rp 75 juta.
Sebelumnya, selaku Ketua MES Provinsi Kalimantan Tengah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengungkapkan bahwa sebagai organisasi independen, tujuan MES adalah untuk kepentingan masyarakat. Organisasi ini tidak berafiliasi dengan partai politik atau Ormas tertentu. “Saya berharap MES Kalteng mampu menjadi mitra pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Ekonomi masyarakat syariah ingin kami kembangkan di berbagai bidang,” paparnya beberapa waktu lalu. (ran/ist)