Pemprov Kalteng Dukung Program P3DN untuk Tingkatkan Kualitas Produk Lokal Berkelas
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus-menerus mengoptimalkan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Tujuannya untuk memperkuat struktur industri dalam negeri serta optimalisasi produk dalam negeri pada pengadaan barang/jasa pemerintah.
“Pelaksanaan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri bertujuan agar para pelaku industri terutama di Kalimantan Tengah mampu untuk meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas barang dan jasa yang dihasilkan,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Leonard S. Ampung dalam acara Sosialisasi Program P3DN di Hotel Best Western pada Rabu (23/11/2022).
Leonard yang mewakili Sekretaris Daerah Nuryakin ini menguraikan peran Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk bersama-sama mendorong Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri di Kalteng melalui program kegiatan yang sejalan dengan Pemerintah Pusat dan memastikan agar komitmen bersama dari seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN/BUMD untuk menganggarkan dan merealisasikan belanja produk-produk dalam negeri. “Pelaku IKM untuk meningkatkan lagi kemampuan menghasilkan kualitas produk mereka agar mampu bersaing dengan produk luar,” harapnya.
Pemerintah, menurut Leonard, sudah mengidentifikasi tiga aspek dalam rangka mewujudkan target P3DN di Tahun 2022, yaitu penciptaan permintaan produk dalam negeri, dukungan atas penguatan suplai bagi industri dan Usaha Kecil Mikro dan Koperasi, serta government marketplace melalui pembinaan dan pengawasan. “Dalam Sosialisasi Program P3DN ini tidak hanya diharapkan adanya kesamaan pemahaman, sinkronisasi, dan sinergitas program kegiatan saja, namun juga berharap akan muncul solusi, ide, pemikiran-pemikiran, dan terobosan baru,” tandasnya.
Hal senada dikatakan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng Aster Bonawaty. Pihaknya gencar melakukan sosialisasi agar target 40% penggunaan produk dalam negeri tercapai. “Masih berjalan dan butuh waktu, mensosialisasi dan mendorong agar target 40% itu tercapai. Langkah kita mencari format pendataan yang komprehensif,” ujarnya. (ira/bow)