Tingkatkan Kapasitas ASN dalam Pelayanan kepada Pimpinan, Biro Adpim Kalteng Gelar Pelatihan Internal Bahasa Inggris

Sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas ASN dalam menggunakan Bahasa Inggris guna menunjang pelayanan kepada pimpinan dalam hal ini Gubernur dan Wagub dengan visi misi Kalteng Semakin Berkah, Biro Adpim Setda Provinsi Kalteng menggelar Pelatihan/Penyegaran Internal Bahasa Inggris di Ruang Rapat Biro pada Selasa (13/2/2024) siang.
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan primer dalam berkomunikasi dewasa ini di mana hampir seluruh aspek kehidupan menuntut penggunaan Bahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja.
Di Indonesia, tuntutan untuk dapat menggunakan Bahasa Inggris baik secara aktif maupun secara pasif telah diantisipasi dengan memasukkannya dalam mata pelajaran lokal di TK dan SD serta dalam mata pelajaran wajib di SMP dan SMA. Tak terkecuali di tingkat Perguruan Tinggi, berbagai jurusan telah memasukkan Bahasa Inggris dalam kurikulum mereka sebagai mata kuliah wajib.
Sementara itu, dengan semakin banyaknya orang belajar Bahasa Inggris, hal ini tentu menandakan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya menggunakan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan mereka di dunia kerja.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas ASN dalam menggunakan Bahasa Inggris guna menunjang pelayanan kepada pimpinan dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) dengan visi misi Kalimantan Tengah (Kalteng) Semakin Berkah, Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng menggelar Pelatihan/Penyegaran Internal Bahasa Inggris di Ruang Rapat Biro pada Selasa (13/2/2024) siang.
“Untuk kembali belajar Bahasa Inggris karena sebenarnya kita sudah lama belajar Bahasa Inggris tetapi untuk membiasakan percakapan sehari-hari itu tidaklah mudah,” jelas Kepala Biro Adpim Johni Sonder di sela kegiatan terkait tujuan digelarnya kegiatan ini.
“Terlebih lagi kita melekat dengan pimpinan, pergaulan yang tanda kutip eksklusif memang harus memanfaatkan Bahasa Inggris. Setidaknya dari lingkup internal kita sudah mencoba membiasakan berbahasa Inggris,” jelasnya lebih lanjut.
Johni pun berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara kontinyu. “Itu sangat saya harapkan karena melihat partisipasi teman-teman semua dari kehadirannya kurang lebih 90%, kecuali mereka yang sedang bertugas, mereka yang tidak hadir,” kata Johni.
Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan seminggu atau dua minggu sekali, sehingga dalam 10-15 kali pertemuan sudah ada progres pada kemampuan berbahasa Inggris pegawai.
Ditambahkan Johni, kegiatan ini juga diharapkan dapat menambah keberanian dan kebersamaan di kalangan pegawai karena dilaksanakan dalam suasana ringan dan santai. “Kita harapkan kita dapat semakin akrab, tidak ada perbedaan antara hierarki kepegawaian. Kita sekaligus ingin refreshing dengan teman-teman dengan biaya yang paling murah yang bisa kita lakukan,” pungkasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Subbagian Komunikasi Pimpinan Haris Saputra Noordi yang juga hadir dalam kegiatan siang ini mengungkapkan bahwa kegiatan kali ini sangat membantu pegawai untuk menyegarkan kembali kemampuan berbahasa Inggrisnya. “Sangat membantu memang, di bidang kita efeknya luar biasa. Apabila ada tamu dari luar atau tamu asing, kita bisa lebih paham apa yang mereka inginkan, mereka butuhkan supaya tidak lepas informasi,” jelas Haris.
“Tamu-tamu dari Adpim tidak hanya dari dalam negeri, kebanyakan juga dari luar negeri dan sering ada event-event yang memang mengundang investor-investor asing juga datang,” imbuhnya.
Dalam Conversation Class kali ini, Miss Ana Rahmawati selaku Instruktur menjelaskan bahwa untuk melatih berbicara Bahasa Inggris supaya lebih lancar, kita harus being exposed to English as much as possible, bagaimana kita terekspose Bahasa Inggris sebanyak mungkin melalui apa yang kita dengar, apa yang kita tonton, dan apa yang kita baca.
Berbeda dengan mereka yang lahir tahun 2000 ke bawah, Generasi Z atau Gen Z saat ini sangat akrab dengan berbagai hal yang berbau Bahasa Inggris. “Mereka masih kecil-kecil sudah pintar Bahasa Inggris. Itu karena mereka terekspose dalam Bahasa Inggris sejak usia dini. Apa mereka nonton YouTube, main game, atau dengerin lagu dalam Bahasa Inggris. Jadi, kalau mau Bahasa Inggrisnya bisa lancar, kuncinya harus terekspose dengan Bahasa Inggris sebanyak mungkin di kehidupan sehari-hari,” papar Penerjemah Ahli Muda Biro Adpim tersebut.
“Untuk sekarang, konsepnya jadi lebih ke praktek berbicara langsung Bahasa Inggris karena teman-teman ini, kan, kurang wadah dan waktu dan tempat untuk mempraktekkan Bahasa Inggris mereka, sedangkan bahasa itu harus dipraktekkan. Kalau tidak dipraktekkan, akan hilang,” jelas Ana lebih lanjut. (ran/eka)