Gubernur Minta Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Kalteng Bersama-sama Tangani Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menggelar Rapat Terbatas Video Conference dengan Bupati/Walikota se-Kalteng, Selasa (24/3/2020), selepas mengikuti Rapat Terbatas Video Conference dengan Presiden RI Joko Widodo membahas penanganan Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalteng.
Rapat terbatas dengan Bupati/Walikota yang dipimpin Gubernur Sugianto Sabran dari Aula Eka Hapakat tersebut, antara lain diikuti oleh Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, Kepala Dinas Perkimtan Kalteng yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Leonard S. Ampung, Inspektur Kalteng Sapto Nugroho, Kepala Beppedalitbang Kalteng Yuren S. Bahat, Kepala SOPD lainnya, Bupati/Walikota se-Kalteng dan jajarannya, Forkopimda, serta Kepala DPRD se-Kalteng dan anggotanya.
Selain menyampaikan bahwa status penanganan Covid-19 di Kalteng yang saat ini sudah dinaikkan dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat per 20 Maret hingga 16 April 2020, Gubernur pada rapat terbatas dengan Bupati dan Walikota kali ini juga menyampaikan kondisi terkini pandemik Covid-19 di Kalteng. Menurutnya, berdasarkan perkiraan Dinas Kesehatan se-Kalteng, Orang Dengan Pemantauan (ODP) di Kalteng dapat bertambah menjadi 2000 orang hingga akhir bulan Juni mendatang. “Ini perlu disiapkan sarana dan prasarananya, nanti kita bicarakan,” kata Gubernur.
Kota Palangka Raya sendiri sudah ditetapkan masuk Zona Merah setelah diketahui adanya 2 orang yang terinfeksi Covid-19. “Mudah-mudahan yang 2 orang ini sembuh dan yang lainnya negatif. Yang 7 Kabupaten sudah tanda kuning, yaitu Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kobar, Kabupaten Seruyan, Babupaten Katingan, Kabupaten Barut, dan Kabupaten Barsel,” imbuh Gubernur Sugianto.
Gubernur pun menyampaikan beberapa arahan Presiden dalam rapat terbatas pagi tadi, di mana seluruh Provinsi di Indonesia diminta bersama-sama melawan perang terhadap Virus Corona. Disampaikan Gubernur Sugianto kepada seluruh peserta rapat terbatas siang ini bahwa Covid-19 kini telah menyebar di 22 Provinsi di Indonesia, termasuk salah satunya di Kalteng. “Saya minta kepada para Bupati dan Walikota se-Kalimantan Tengah, Ketua DPRD dan seluruh jajarannya, dan Forkopimda, kecuali atas instruksi di atasnya, sesuai dengan Surat Edaran Mendagri, jangan bepergian dulu. Saya minta gunakan Whatsapp kita. Whatsapp kita itulah yang kita gunakan untuk berkomunikasi,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sugianto menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan Kabupaten/Kota se-Kalteng dalam penanganan Covid-19, antara lain Pemerintah Kabupaten/Kota diminta mempersiapkan RS Rujukan sebaik-baiknya sesuai dengan standar pelayanan dan SOP penanganan Covid-19, sehubungan dengan penetapan RS Rujukan Covid-19 di Kalteng, yakni RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, RSUD dr. Murjani Sampit, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dan RSUD Muara Teweh.
Selain RS yang telah ditetapkan sebagai RS Rujukan tersebut, seluruh RS di Kalteng ditetapkan sebagai RS Transit Covid-19, sehingga wajib mempersiapkan standar pelayanan dan SOP pelayanan Covid-19.
Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalteng juga diminta mengkoordinasikan semua sumber daya di daerah yang meliputi seluruh instansi, TNI, dan Polri bersama komunitas masyarakat, dalam penanganan Covid-19 secara sinergis dan terpadu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng saat ini sedang mempersiapkan RS Darurat untuk Covid-19 di Palangka Raya. Gubernur meminta agar rencana ini didukung oleh seluruh Kabupaten/Kota. “Kami ingin agar ODP ini nanti ditangani oleh Kabupaten. Untuk yang positif dan PDP, nanti ditangani oleh Pemprov. Jadi, sumber daya kita semua, kekuatan kita tertuju di satu tempat untuk penanganannya,” papar Gubernur.
Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten/Kota diminta untuk melaksanakan tindakan preventif melalui edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat tentang Covid 19. “Tapi kalau sosialisasi di luaran kita pakai istilah Corona Virus atau Virus Corona agar lebih mudah dimengerti masyarakat,” tambah Gubernur Sugianto.
Edukasi atau sosialiasi tersebut meliputi beberapa hal, seperti ajakan untuk selalu menjaga perilaku Hidup Bersih dan Sehat (HBS), tidak keluar rumah jika tidak perlu, menghindari kerumunan termasuk bepergian ke mal-mal apalagi di daerah Zona Merah, menerapkan social distancing paling tidak 1,5 meter antara satu dan lainnya, serta tidak bepergian keluar daerah paling tidak selama 3 bulan ke depan atau diperpanjang apabila diperlukan.
Pemerintah Daerah juga diminta memfasilitasi masyarakat yang mengalami gejala flu untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau RS terdekat. “Ini biaya ditanggung oleh negara, ditanggung oleh daerah, Kabupaten/Kota se-Kalteng, termasuk kami pun menyiapkan dana. Kami memangkas anggaran sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 untuk refocusing dan relokasi anggaran. Jadi, betul-betul diarahkan untuk penanganan kesehatan masyarakat dan dampak ekonomi dari Virus Corona, seperti perjalanan dinas keluar daerah dan dalam daerah dikurangi. Setelah video conference dengan Pak Presiden, saya memerintahkan TPAD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Pemprov Kalteng di bawah Pak Sekda langsung, sebagai ketua para Bupati, kami memotong anggaran dinas sebanyak 50 persen,” ungkap Gubernur.
Ditambahkannya, kegiatan seperti Festival Budaya Isen Mulang yang digelar dalam rangka menyambut HUT Kalteng, akan ditiadakan. “Mungkin hanya apel, tapi jika tidak memungkinkan juga, maka apel pun akan ditiadakan,” pungkas Gubenur Sugianto Sabran.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, dalam rilisnya menyampaikan, jumlah Orang Dengan Pemantauan atau ODP Kalteng hingga 24 Maret 2020 tercatat mencapai 236 orang atau naik 16 orang dari hari sebelumnya, terbanyak dari Kota Palangka Raya dengan jumlah 75 orang. Sedangkan jumlah Pasien Dengan Pengawasan (PDP) Kalteng tercatat sebanyak 48 orang, terdiri dari negatif Covid-19 sebanyak 21 orang atau naik 9 orang dari hari sebelumnya, positif Covid-19 sebanyak 3 orang atau naik 1 orang, dan menunggu hasil laboratorium sebanyak 24 orang atau turun 1 orang dari hari sebelumnya.
Ketiga orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut berasal dari Kota Palangka Raya dan saat ini dirawat di RSUD Doris Sylvanus, terdiri dari 1 orang berusia 55 tahun, 1 orang berusia 20 tahun, dan 1 orang berusia 12 tahun.
Sebanyak 37 PDP (naik 6 orang) masih dirawat di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, 8 PDP dirawat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, 1 orang diisolasi di RSUD Sukamara, 1 orang meninggal dunia setelah dirawat di RS H. Soemarmo Kapuas, dan 1 orang diisolasi di RSUD Jaraga Sasameh Barito Selatan.
Dari 48 orang PDP di Kalteng, 32 orang di antaranya berasal dari Palangka Raya, 6 orang dari Kotawaringin Barat, 2 orang dari Sukamara dan Barito Utara, serta masing-masing 1 orang dari Lamandau, Seruyan, Barito Selatan, Kapuas, dan Murung Raya. Kondisi PDP di RSUD Doris Sylvanus dan RSUD Sultan Imanuddin hingga saat ini masih distabilkan.
Tersedia sebanyak 5 ruang isolasi dengan 32 bed di RSUD Doris Sylvanus, 16 ruang isolasi dengan 19 bed di RSUD Sultan Imanuddin, dan 4 ruang isolasi dengan 16 bed di RSUD dr. Murjani Sampit.
Untuk alat pelindung diri (APD), hari ini sebanyak 17 pcs VTM telah didistribusikan ke RSUD Doris Sylvanus dan 10 pcs VTM ke RSUD Sultan Imanuddin. Sedangkan untuk penyemprotan disinfektan, hari ini antara lain dilakukan di Dinas PUPR Kalteng.
Gubernur Sugianto Sabran dalam konferensi pers seusai rapat terbatas kembali mengingatkan masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah, seperti tidak keluar rumah, tidak mendatangi tempat-tempat keramaian, menjaga jarak, serta menjaga pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Gubernur juga meminta masyarakat untuk memperbanyak ibadah agar terhindar dari bencana dan mendoakan tim medis yang bertugas dalam penanganan Covid-19. (ran/udn/fen)