Pemprov Kalteng Gencar Sosialisasikan Gerakan 3M di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, dalam Press Release yang disampaikan oleh juru bicara Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas dr. Carolin Ivone memaparkan kepada masyarakat mengenai perkembangan penanganan Pandemi Covid-19 di Kalteng sampai dengan pukul 15.00 WIB dari Lobby Gedung Administrasi RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, Jumat (14/08/2020).
Dalam siaran pers tersebut, Gubernur menyampaikan jumlah akumulasi perkembangan data Covid-19 sampai dengan hari ini, Jumat (14/08/2020), di mana pasien Konfirmasi Positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 20 orang dengan total kasus mencapai 2.135 orang, pasien dinyatakan sembuh sebanyak 14 orang, dan pasien dinyatakan meninggal dunia sebanyak 100 orang dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 4,7%.
Adapun perkembangan data Covid-19 selengkapnya yang dihimpun akumulasinya hingga hari ini pukul 15.00 WIB, terkait Kabupaten/Kota zona terdampak, sebanyak 13 Kabupaten dan 1 Kota sudah terdampak, tetapi Kabupaten Sukamara sudah menjadi Zona Hijau karena tidak ada kasus. Selain itu, Kabupaten Gunung Mas sudah tidak ada kasus aktif tetapi belum termasuk Zona Hijau.
Selanjutnya, Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 20 orang (penyesuaian data), yaitu di Palangka Raya 12 orang, di Kotawaringin Barat 1 orang, di Kotawaringin Timur 2 orang, di Kapuas 2 orang, di Lamandau 1 orang, di Barito Timur 1 orang, dan di Barito Utara 1 orang, sehingga dari semula sebanyak 2.116 orang menjadi 2.135 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 14 orang, yaitu di Palangka Raya 6 orang, di Kotawaringin Barat 3 orang, di Kapuas 2 orang, di Seruyan 1 orang, dan di Murung Raya 2 orang, sehingga dari semula sebanyak 1.566 orang menjadi 1.580 orang.
Kasus Suspek ada penurunan sebanyak 7 orang, sehingga dari semula 326 orang menjadi 319 orang.
Kasus Probable tidak ada perubahan, sehingga tetap sebanyak 31 orang.
Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 5 orang, sehingga dari semula 450 orang menjadi 455 orang.
Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Katingan 1 orang, sehingga dari semula 99 orang menjadi 100 orang dengan tingkat kematian 4,7%.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyampaikan salah satu gerakan yang kini menjadi fokus pemerintah dan gencar disosialisasikan kepada masyarakat, yakni Gerakan 3M di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Gerakan 3M tersebut meliputi menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Gerakan ini merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Kalteng. Pemerintah akan secara bertahap mensosialisasikan setiap gerakan kepada masyarakat, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dan dipraktekkan.
Kampanye penggunaan masker juga terus digencarkan karena penularan Covid-19 yang awalnya sebagian besar hanya berasal dari imported case atau local transmission kini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain secara langsung. “Sifat dari virus Covid-19 terus berubah yang mengharuskan kita lebih disiplin dalam menggunakan masker,” kata Gubernur.
Pada beberapa hari ke depan, pemerintah akan memfokuskan pada penyampaian informasi gerakan menggunakan masker terlebih dahulu agar masyarakat semakin paham akan pentingnya menggunakan masker untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 di Kalteng, meliputi pemilihan masker hingga pembuatannya.
Masyarakat Kalteng perlu mengetahui jenis masker yang secara umum digunakan selama masa pandemi, antara lain adalah masker N95, masker medis, dan masker kain. Penggunaan dari ketiga masker tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari masyarakat sendiri. Namun, hal yang paling penting ketika menggunakannya adalah sebisa mungkin menghindari menyentuh bagian tengah masker agar tidak ada bakteri yang ada di tangan.
Gubernur juga menjelaskan bahwa dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat Kalteng, pemerintah telah menggunakan perubahan perilaku melalui banyak sudut, seperti pemberdayaan komunitas di masyarakat. Seluruh elemen masyarakat dan pemerintah harus bekerjasama untuk membiasakan diri dengan perilaku-perilaku yang dilakukan berdasarkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Virus Covid-19 yang berimbas kepada bertambahnya jumlah Kasus Konfirmasi Positif ataupun kematian di Kalteng.
Ditambahkan pula beberapa panduan pencegahan penularan pada individu yang dapat dilakukan dengan beberapa tindakan, seperti membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (hand sanitizer) minimal 20-30 detik; hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih; dan menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan Covid-19).
Langkah lainnya, dengan menjaga jarak 1 sampai 2 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin; membatasi diri terhadap interaksi atau kontak dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya; saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah; meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup, termasuk pemanfaatan mengkonsumsi jamu tradisional; mengelola penyakit penyerta atau komorbid agar tetap terkontrol; mengelola kesehatan jiwa dan psikososial; dan jika memiliki gejala batuk bersin, pakailah masker medis.
“Gunakan masker dengan tepat, tidak membuka tutup masker, dan tidak menyentuh permukaan masker. Bila tanpa sengaja menyentuh, segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol. Jika tidak memiliki masker, saat batuk dan bersin gunakan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah tertutup dan segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol. Jika berlanjut, segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan,” pungkas Gubernur. (din)