Pasien Sembuh Bertambah 36 orang, Gubernur Minta Dukungan Masyarakat Terus Sosialisasikan Protokol Kesehatan dan Ancaman Covid-19
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Kalteng, dalam press release (rilis pers) yang disampaikan juru bicara Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas memaparkan kepada masyarakat terkait perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalteng sampai dengan pukul 15.00 WIB, dari Gedung Smart Province, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Kalteng, Kamis (10/09/2020).
“Selama berbulan-bulan berada di tengah pandemi Covid-19, kita sering membaca bahkan mendengar tentang daftar gejala Covid-19 yang mungkin muncul pada pasien. Beberapa gejala sebetulnya mirip, seperti gejala penyakit lain yang tidak berbahaya. Namun, pandemi yang tidak kunjung membaik membuat sebagian orang paranoid jika merasa tidak sehat dan tak jarang langsung mencurigainya sebagai gejala Covid-19,” kata Gubernur dalam rilisnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Univerity of Southern California (USC) merinci tentang gejala Covid-19 yang biasa muncul. Menurut penemuan penelitian, urutan gejala Covid-19 yang banyak dialami pasien adalah demam, batuk dan sakit otot, mual atau muntah, serta diare. Menurut penelitian, gejala-gejala tersebut biasanya juga muncul secara berurutan. Urutan ini khususnya penting untuk membedakan dengan penyakit seperti flu biasa yang menunjukkan gejala serupa. Fakta ini mungkin bisa membantu orang-orang yang terinfeksi Covid-19 untuk segera melakukan isolasi mandiri dan mendapatkan perawatan segera, yang mana sangat berdampak pada tingkat kesembuhan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merevisi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Dalam dokumen revisi itu, Kemenkes menambahkan kategori kelompok Orang Tanpa Gejala (OTG). OTG adalah seseorang yang tidak bergejala dan memiliki resiko telah tertular dari orang konfirmasi Covid-19. Di mana, OTG ini memiliki kontak erat dengan kasus konfirmasi atau pasien positif Covid-19. Kontak erat di sini bisa dipahami sebagai aktivitas berupa kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung dalam radius 1 meter dengan pasien berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) atau positif Covid-19 dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Dr. dr. Yusup Subagio Sutanto, Sp.P (K) menyampaikan sangat sulit mengetahui ciri-ciri para OTG. Kondisi itulah yang membuat OTG tidak bisa dipungkiri bisa juga membuat resah karena dapat menularkan virus Covid-19 atau Corona padahal mereka tidak memiliki gejala sakit.
Gubernur Kalteng menegaskan bahwa Virus SARSCov-2 sangat berbahaya dan sangat ganas. Bahkan, para peneliti di seluruh dunia tengah bekerja keras untuk menemukan vaksin atau obat yang bisa mengatasi pandemi Covid-19. Untuk itu, Gubernur Kalteng meminta kepada masyarakat Kalteng untuk terus menerapkan protokol kesehatan setiap melakukan aktivitas di luar rumah serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Jumlah akumulasi data sampai dengan hari ini, Kamis (10/9/2020), yakni pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 36 orang dengan total kasus mencapai 2.850 orang, pasien dinyatakan sembuh sebanyak 29 orang, dan pasien dinyatakan meninggal dunia sebanyak 115 orang.
Data ini menunjukkan bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020 di mana kasus pertama kali yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan sampai dengan saat ini, penambahan kasus konfirmasi baru selalu terjadi setiap hari di Kalteng. Hal ini berpotensi terus terjadi jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, Gubernur Kalteng mengharapkan kepada seluruh masyarakat melihat kenyataan penyebaran Covid-19 dan tidak ada lagi yang berpikir bahwa ini merupakan sebuah konspiras. Gubernur juga meminta dukungan seluruh elemen masyarakat untuk terus mensosialisasikan ancaman Covid-19, sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari ancaman Covid-19 dan secara sadar disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai suatu bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
Selanjutnya, disampaikan pula data Covid-19 yang dihimpun selengkapnya pada 10 September 2020 hingga pukul 15.00 WIB, sebagai berikut: sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak, tetapi Kabupaten Sukamara tidak ada kasus dan zona hijau. Kasus Konfirmasi ada penambahan sebanyak 36 orang, yaitu di Palangka Raya 13 orang, di Kotawaringin Barat 4 orang, di Kotawaringin Timur 14 orang, dan di Katingan 5 orang, sehingga dari semula sebanyak 2.814 orang menjadi 2.850 orang. Sedangkan Sembuh ada penambahan sebanyak 29 orang, yaitu di Palangka Raya 7 orang, di Kotawaringin Barat 8 orang, di Kotawaringin Timur 5 orang, di Kapuas 6 orang, dan di Barito Selatan 3 orang, sehingga dari semula 2.211 orang menjadi 2.240 orang.
Sementara itu, Kasus Suspek ada penambahan sebanyak 44 orang, sehingga dari semula 586 orang menjadi 630 orang. Kasus Probable tidak ada perubahan, sehingga tetap menjadi 34 orang. Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 6 orang, sehingga dari semula 489 orang menjadi 495 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Katingan, sehingga dari semula 114 orang menjadi 115 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 4%. (sop)