Wagub Sambut Peserta Seminar Internasional Pumpung Hai Borneo dengan Makan Malam Bersama

Wagub Edy Pratowo dan jajaran Pemprov Kalteng menyambut peserta seminar internasional Pumpung Hai Borneo dalam acara ramah tamah di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur, Jumat (22/8/2025) malam.
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Sebagai tuan rumah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar acara ramah tamah bagi peserta acara seminar internasional Pumpung Hai Borneo.
Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo, didampingi Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah (Sekda) Leonard S. Ampung dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah tampak menjamu tamu yang datang dari daerah yang ada di Pulau Kalimantan termasuk tamu dari Sabah, Malaysia.

“Kata Pak Gubernur menyampaikan kalau kita layani dengan baik, kita berharap nantinya kita bisa menimbulkan kesan yang baik dan biarlah kenangan yang bagus dibawa Bapak dan Ibu sekalian,” kata Wagub Edy Pratowo dalam sambutannya di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur pada Jumat (22/8/2025) malam.
Pejabat yang pernah menjadi Bupati Pulang Pisau ini juga menjelaskan program prioritas dirinya dan Gubernur Agustiar Sabran. Dia menuturkan tentang Kartu Huma Betang di mana di dalam kartu tersebut terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh masyarakat.
“Tahun 2026, kami akan meluncurkan Kartu Huma Betang. Di sana ada 8 program yang semuanya bisa diakses masyarakat,” tuturnya.
Wagub menyampaikan terima kasih atas kehadiran para peserta seminar internasional. Dia mengungkapkan kegiatan ini memberi semangat kepada masyarakat Kalteng dan bisa digelar secara rutin di masa-masa yang akan datang sebagai perwujudan kebersamaan.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Bapak Gubernur, terima kasih pada seluruh tamu undangan dan mudah-mudahan berkesan bagi Bapak dan Ibu sekalian,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yokubus Kumis mengungkapkan harapannya bahwa Kalteng bisa jadi pelopor dan pusat peradaban Dayak di Indonesia.
“Nanti ketika Kalimantan Tengah sudah memiliki rumah adat terbesar di dunia, 170 meter × 80 meter, Kalteng yang di tengah-tengah ini bisa menjadi pelopor dan pusat peradaban Dayak,” harapnya.
Para peserta kegiatan akbar ini pun menyampaikan apresiasinya atas sambutan dan support dari Pemprov Kalteng. Mereka mengaku dilayani dengan baik dari awal dan MADN juga memohon maaf jika ada yang tidak berkenan.
“Mari satukan langkah untuk sama-sama berjuang mengangkat harkat martabat Dayak menjadi tuan di tanah sendiri,” pungkasnya. (ira/bow/rnh)















