Protokol Kesehatan Menjadi Kebiasaan Hidup Baru dalam Penanggulangan Pandemi
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menyampaikan Press Release mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 sampai dengan hari Rabu (17/03/2021) pukul 15.00 WIB.
Dalam keterangan rilisnya kali ini, Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi kebiasaan hidup baru merupakan tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Sebagian masyarakat telah patuh protokol kesehatan, namun masih saja ada sebagian lainnya yang kurang memiliki kesadaran untuk menerapkan prinsip 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Disebutkan, setiap harinya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalteng selalu bertambah. Orang yang berisiko tinggi adalah mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seperti hipertensi, diabetes, jantung, asma, hingga gagal ginjal. Selain itu, orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, berusia lanjut yakni di atas 60 tahun, dan mereka yang mengalami obesitas atau berat badan berlebihan.
Perilaku hidup sehat 4M menjadi upaya pencegahan yang sangat penting. Strategi pencegahan Covid-19 oleh Tim Satgas Covid-19 Kalteng Bidang Perubahan Perilaku difokuskan pada peningkatan kepatuhan 4M. Setiap orang harus mau dan mampu melakukan perubahan perilaku kepatuhan 4M, sehingga dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Selanjutnya, disampaikan perkembangan data Covid-19 Kalteng pada hari ini, di mana terdapat penambahan Kasus Konfirmasi sebanyak 153 orang, yaitu di Palangka Raya 89 orang, Kotawaringin Timur 17 orang, Kotawaringin Barat 7 orang, Sukamara 2 orang, Pulang Pisau 16 orang, Kapuas 7 orang, Gunung Mas 13 orang, dan Murung Raya 2 orang, sehingga dari semula sebanyak 15.391 orang menjadi 15.544 orang.
Pasien Sembuh ada penambahan sebanyak 44 orang, yaitu di Palangka Raya 17 orang, Katingan 4 orang, Kotawaringin Timur 9 orang, Kotawaringin Barat 5 orang, Kapuas 8 orang dan Gunung Mas 1 orang, total menjadi 13.595 orang.
Kasus Suspek ada penambahan sebanyak 15 orang, sehingga dari semula 230 orang menjadi 245 orang. Kasus Probable tidak ada penambahan, tetap 72 orang. Pasien Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 108 orang, sehingga dari semula 1.442 orang menjadi 1.550 orang. Kasus Meninggal ada penambahan sebanyak 1 orang, yakni di Kapuas, sehingga total menjadi 399 orang, dengan tingkat kematian (CFR) 2,6%. (win)