Wagub Ikuti Rakor Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak yang diikuti secara virtual di Ruang Rapat Wagub, Kompleks Kantor Gubernur, Jumat (24/6/2022).
Rakor dipimpin secara langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, sekaligus sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Wabah PMK Nasional.
Rakor digelar guna menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo melalui rapat internal usai pembentukan Satgas Penanganan PMK agar segera menangani PMK yang telah semakin berkembang sehingga perlu dilakukan penanganan secara serius, solid, dan terintegrasi.
Dalam paparan yang disampaikan, Letjen TNI Suharyanto mengatakan sebanyak 19 Provinsi telah terkonfirmasi penularan PMK. Adapun kasus tertinggi berada di Provinsi Jawa Timur, NTB, dan Aceh. “Bagi daerah yang jumlah terkonfirmasinya masih kecil atau belum, harus tetap waspada dan berhati-hati karena kasus ini bisa berkembang terus,” tegasnya
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa saat ini belum ada antiviral khusus untuk mengobati PMK, sehingga dari para pakar peternakan, hewan ternak terkena PMK hanya bisa ditingkatkan daya tahan tubuhnya. “Vaksinasi sebagai salah satu upaya pemberian kekebalan pada hewan ternak diberikan pada hewan yang belum terinfeksi,” ungkapnya.
Selain itu, Satgas mendukung pengembangan terapi alternatif pendukung seperti plasma konvalesen.
Terkait vaksin, Kepala BNPB mengatakan sudah tersedia 1.800.000 vaksin yang disiapkan Kementerian Pertanian dan sudah dijadwalkan pendistribusiannya bagi 19 Provinsi terdampak.
Sementara itu, untuk pembentukan Satgas daerah, berkaca pada pengalaman penanganan Covid-19, Letjen TNI Suharyanto menekankan bahwa Indonesia sudah mempunyai model. “Mudah-mudahan bisa diterapkan efektif dan efisien pada saat penanganan PMK ini. Silakan daerah menyusun Satgas di daerah masing-masing dengan melibatkan dan mengerahkan unsur-unsur terkait,” tekannya.
Selanjutnya, sejumlah arahan disampaikan Letjen TNI Suharyanto selaku Kepala Satgas Penanganan Wabah PMK Nasional bagi para Kepala Daerah, antara lain untuk memberlakukan lockdown Tingkat Kecamatan apabila 50% Kecamatan dari suatu Provinsi terinfeksi (zona merah), pendataan vaksin dan vaksinator, mendata dan memastikan ketersediaan dokter hewan dan otoritas veteriner di setiap daerah khususnya zona merah, pelaporan data kasus secara real time dan berjenjang, lalu lintas ternak Idul Adha, pembentukan Posko lintas daerah, aktivasi PPKM Mikro (optimalisasi surveilance, testing, dan karantina), edukasi masyarakat dan antisipasi daerah yang masih bebas PMK, serta monitor ketersediaan daging sehingga stoknya tercukupi.
“Satgas akan melakukan roadshow ke setiap daerah untuk melakukan pendampingan, bersama-sama membahas langkah bersama penanganan wabah PMK ini,” pungkasnya.
Rakor turut dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian serta diikuti oleh seluruh Kepala Daerah, Kepala BPBD, dan badan terkait penanganan wabah PMK di seluruh Indonesia. Sementara itu, Wagub Edy Pratowo turut didampingi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Suhaemi, Kepala BPB-PK Provinsi Kalteng Falery Tuwan, Kadis TPHP Provinsi Kalteng yang diwakili Pengawas Mutu Pakan Ahli Madya Yecolin Araini, serta Kadis Kesehatan Provinsi Kalteng yang diwakili Kabid P2P dr. Rizal Syahputra. (dew/bow)