Gubernur: Ketahanan Pangan Kalteng dari Desa Sebagai Upaya Menekan Inflasi
PALANGKA RAYA – BIRO ADPIM. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyampaikan berbagai hal strategis guna mengatasi inflasi. Salah satunya melalui forum Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang diikuti 4.178 peserta, terdiri dari para Kades, Ketua TP-PKK, Camat, Lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas se-Kalteng, bertempat di Aula Jayang Tingang, Kamis (15/9/2022).
Rakor tersebut merupakan upaya koordinasi dan kolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dengan stakeholder, dalam hal ini penyelenggara pemerintahan tingkat desa, dengan mengangkat tema “Strategi Pengendalian Inflasi dan Dampak Mitigasi Dampak Inflasi Daerah pada Tingkat Desa/Kelurahan”.
Data rilis BPS pada Agustus 2022 menunjukkan inflasi Provinsi Kalteng sebesar 6,94%. Data dari TPID Provinsi Kalteng menunjukkan terdapat 5 Besar Komoditas Penyumbang Inflasi, seperti tarif angkutan udara, bawang merah, beras, ikan tongkol dan ikan nila, serta kenaikan tarif rumah sakit dan PDAM di Sampit.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan pentingnya menekan inflasi karena inflasi mempengaruhi daya beli dan menghambat kesejahteraan masyarakat yang berdampak sangat signifikan terhadap meningkatnya angka kemiskinan. “Kita di sini untuk bersama bahu-membahu menangani inflasi Kalteng dan membentuk ketahanan pangan di Kalteng. Kelengahan yang menimbulkan inflasi saat ini jangan sampai terulang kembali,” ungkap Gubernur.
Untuk itu, Gubernur meminta ada tindakan konkret kepala daerah sebagai upaya jangka pendek dan jangka panjang, antara lain menyiapkan lahan dalam rangka membentuk ketahanan pangan mandiri khususnya untuk komoditas terdampak inflasi, seperti cabai keriting dan cabai rawit, daging babi, daging sapi, daging ayam, telur, serta bawang merah. “Saya minta usahakan komoditas dapat dihasilkan secara lokal. Kita harus mandiri membentuk ketahanan pangan. Kalteng harus punya sendiri. Ketahanan pangan Kalteng dari desa, saya yakin jika bergerak bersama, kita bisa menjadi contoh provinsi pertama yang memiliki ketahanan pangan sendiri,” tegasnya.
Gubernur juga mengingatkan Bupati untuk menurunkan tarif rumah sakit yang juga menyumbang inflasi Kalteng di Sampit. “Masyarakat sedang susah, yang penting ekonomi terjaga dan masyarakat terlayani kesehatan. Kita ini kan pelayan,” ucap Gubernur.
Gubernur meminta para kepala daerah membantu masyarakat miskin dan tidak mampu. “Dekat ke masyarakat agar mereka merasa ada pemimpin yang mengayomi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan istimewa tersebut, Gubernur didampingi Ketua TP-PKK menyerahkan secara simbolis Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sekuyan Lombok berupa 15 ribu bibit cabai, menyerahkan penghargaan kepada pemenang teknologi tepat guna dan inovasi tepat guna, serta menyematkan secara simbolis pin DESA BERAKHLAK kepada 13 pionir Desa Lewu Pancasila Berkah. (dew/eka/fer)