Di Kalteng, Pasien Sembuh Bertambah 28 Orang dan Kabupaten Sukamara Sudah Menjadi Zona Hijau
PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, dalam Press Release yang disampaikan oleh juru bicara Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas dr. Astrid Theresa memaparkan kepada masyarakat mengenai perkembangan penanganan Pandemi Covid-19 di Kalteng sampai dengan pukul 15.00 WIB dari Lobby Gedung Administrasi RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, Selasa (11/08/2020).
Dalam siaran pers tersebut, Gubernur menyampaikan hasil akumulasi perkembangan data Covid-19 Kabupaten/Kota zona terdampak, di mana sebanyak 13 Kabupaten dan 1 Kota sudah terdampak, tetapi Kabupaten Sukamara sudah menjadi Zona Hijau karena tidak ada kasus. Selain itu, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Katingan sudah tidak ada kasus aktif tetapi belum termasuk Zona Hijau.
Selanjutnya, kasus konfirmasi ada penambahan sebanyak 6 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang, di Kapuas 3 orang, di Barito Selatan 1 orang, dan di Barito Utara 2 orang, sehingga dari semula sebanyak 2.066 orang menjadi 2.072 orang.
Sembuh ada penambahan sebanyak 28 orang, yaitu di Palangka Raya 8 orang, di Kapuas 14 orang, di Barito Selatan 2 orang, dan di Murung Raya 4 orang, sehingga dari semula 1.463 orang menjadi 1.491 orang.
Kasus Suspek ada penambahan sebanyak 49 orang, sehingga dari semula 240 orang menjadi 289 orang.
Kasus Probable ada penambahan sebanyak 1 orang, sehingga dari semula 30 orang menjadi 31 orang.
Dalam Perawatan ada penurunan sebanyak 22 orang, sehingga dari semula 506 orang menjadi 484 orang.
Meninggal tidak ada perubahan, sehingga tetap sebanyak 97 orang. Tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 4,7%.
Gubernur menegaskan Virus Corona (Covid-19) di Kalteng bukan konspirasi atau rekayasa, tetapi ancaman nyata. “Ibarat kata, Covid sebagai malaikat pencabut nyawa karena korban yang terkonfirmasi positif di Kalteng sampai dengan saat ini telah mencapai 2.000 kasus. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Meski saat ini vaksin sedang diproses, itu tidak akan bisa didapatkan secara cepat karena jumlahnya juga sangat-sangat terbatas,” katanya.
“Adapun upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah melindungi kelompok yang rentan atau dapat dikatakan mereka yang berusia di atas 60 tahun, karena 85% angka kematian adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit bawaan atau komorbid yang paling beresiko, seperti hipertensi, diabet, jantung, asma, kanker, ginjal, dan beberapa penyakit penyerta lainnya. Sehingga, apabila kita mampu melindungi kelompok rentan ini, maka paling tidak kita bisa memberikan perlindungan 85% bagi warga masyarakat Kalteng. Termasuk juga upaya yang lebih serius yang diberikan seluruh kepala dinas kesehatan, baik di tingkat Kabupaten/Kota untuk mampu memberikan perlindungan kepada para dokter, para perawat, serta para tenaga kesehatan lainnya,” imbuh Gubernur.
“Namun, lebih berbahaya lagi, jika ada seseorang yang membawa dan menyebarkan virus tersebut. Karena, masyarakat lah yang sesungguhnya menjadi ujung tombak pencegahan Covid-19 di Kalteng. Dokter harus kita jadikan benteng terakhir pertahanan wilayah kita di bidang kesehatan. Perlu adanya kolaborasi pentahelix, di mana melibatkan seluruh komponen berbagai elemen masyarakat yang dinilai dapat membantu mempercepat pemutusan mata rantai penularan Covid-19 dan memulai disiplin dengan protokol kesehatan,” tegas Gubernur lagi.
Mengedukasi masyarakat Kalteng agar dapat mengubah perilaku dengan gaya hidup sehat sesuai dengan protokol kesehatan dinilai penting. Apabila masing-masing orang tidak peka dan menyadarkan orang di sekitarnya, cepat atau lambat orang tersebut bisa menjadi korban. “Untuk itu, mari kita bersama-sama mengajak, membawa, atau mempengaruhi orang-orang di sekitar kita untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Jika setiap hari ada 2 orang saja yang berhasil dipengaruhi dan itu bergulir setiap hari, maka akan mempercepat memutus mata rantai penularan Covid-19,” ajak Gubernur.
Terkait perkembangan Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 yang hari ini bertambah sebanyak 6 orang dengan total kasus mencapai 2.072 orang, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 28 orang, dan pasien yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 97 orang dengan tingkat kematian 4,7%, menunjukkan bahwa sejak tanggal 12 Maret 2020 di mana Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 pertama kali ditemukan sampai dengan saat ini, penambahan kasus konfirmasi baru selalu terjadi setiap hari di Kalteng.
Oleh karena itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran selalu berpesan dan mengingatkan kepada masyarakat agar meningkatkan kedisiplinan dengan mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai sebaran Covid-19.
“Bagi warga yang belum sadar terhadap protokol kesehatan, ayo kita memulai menggunakan masker, jaga jarak, serta cuci tangan dengan air mengalir dan sabun agar Covid-19 ini segera berahir di Kalteng dan seluruhnya,” tegas Gubernur. (din)